Tuesday, October 25, 2016

Pulau Sumba, Surga Yang Mulai Tersibak 2 : Batu Bolong

Pantai Batu Bolong yang unik. Bolongnya karang itu alami, buka dibuat manusia.

Sambungan dari entry sebelumnya KLIK SINI

Di Pualau Sumba sebenarnya ada pantai sangat indah yang ingin saya kunjungi. PANTAI NIHIWATU. sayang sekali, pantai nihiwatu tidak bisa diakses sembarang orang. Pantai ini hanya bisa dinikmati oleh tamu resort atau hotel Nihiwatu. Dan tidak mudah untuk jadi tamu hotel Nihiwatu, selain daftar antrinya panjang, harga sewa kamarnya pun sangat mahal. Konon harga termurahnya sampai 8jt/malam. Ngeri dengernya euy..hehe. Maklum, Hotel Nihiwatu adalah hotel terbaik di dunia tahun 2016 versi majalah travel leisure, pasti malah, pasti ngantri.

Thursday, September 22, 2016

Pulau Sumba, Surga Yang Mulai Tersibak 1 : Watu Melandong


Pantai Watu Melandong Yang Unik


Minggu lalu saya berkesempatan ke Pulau Sumba. Tepatnya ke Kabupaten Sumba Barat Daya. Naik pesawat garuda dari Bandara Soetta Jakarta ke Bandara Tambolaka di Sumba Barat Daya perlu transit dan ganti pesawat di Bali. Takeoff dari Jakarta sekitar jam 7.45 WIB pagi pakai pesawat airbus yang gede, landing di Bali sekitar jam 10 WITA. Dari Bali penerbangan dilanjutkan dengan pesawat Garuda explorer jenis bombardier yang ukurannya kecil. Dari Bali takeoff sekitar jam 12.00 WITA dan landing sekitar jam 13.00 WITA di Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya. Oh ya di Pulau Sumba ini ada dua bandara, Bandara Tambolaka di Sumba Barat Daya dan Bandara Waingapu di Sumba Timur. Jadwal penerbangan sangat terbatas. Dan harga tiket sangat mahal. Jakarta-Tambolaka PP harga tiketnya bisa lebih Rp5.000.000,-/orang.

Wednesday, August 10, 2016

Menginap di Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey

Berbagai fasilitas dan aktivitas yang ada di Glamping Lakeside


Ciwidey memang kagak ada matinya. Selalu ada yang baru yang menarik untuk dikunjungi. Glamping Lakeside salah satunya. Resort wisata yang menyajikan banyak fasilitas dan kegiatan. Yang paling menarik dari resort wisata ini adalah "PINISI RESTO" resto berbentuk kapal pinisi di atas bukit. Terinpirasi dari kapal nabi Nuh kali. Satu lagi yang unik, tempat penginapannya "TENT RESORT" nginap di tenda. Tenda permanen tentunya, dengan segala fasilitasnya standar hotel. Kamar mandi yang luas dengan fasilitas air panas, kasur yang empuk, air mineral, kopi dan teh, lengkap pokoknya. Dan yang paling keren, di tenda itu ada balkon yang view nya langsung ke Situ Patenggang. Indah banget. 

Friday, July 29, 2016

Terbawa Ke Mentawai Yang Memukau


Pasir putih dan air laut yang jernih di Pulau Simakakang Mentawai

Mentawai. Mendengar nama Mentawai biasanya orang inget surfing. Mentawai memang terkenal sebagai surganya peselancar. Ombak besar di bagian barat Pulau mentawai memang cocok untuk berselancar. Tapi saya ke Mentawai bukan untuk surfing. Saya ngak bisa surfing. Saya ke Mentawai ngak sengaja, hanya kebawa sama Bos yang mau jadi pembicara di Mentawai. Sekalian nemanin Bos, sekalian jalan-jalan..hehe.

Wednesday, July 20, 2016

Pesona Pantai Parai Tenggiri di Pulau Bangka Yang Terbengkalai


Pesona keindahan pantai Parai Tenggiri Pulau Bangka

Bulan lalu saya ke Bangka. Tepatnya ke Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sejak lama saya tahu kalau di Bangka itu banyak pantai yang indah. Salah satunya Pantai Parai Tenggiri di Sungailiat. Bayangan saya, ramai wisatawan yang liburan ke Pulau Bangka. Tapi saya salah, ternyata Pulau Bangka yang indah itu sepi wisatawan. Aneh memang. Katanya yang rame wisatawan malah Pulau Belitung. Gara-gara film Laskar Pelangi, Belitung jadi terkenal dan lebih maju pariwisatanya dibandingkan Bangka. Padahal Bangka lebih dulu terkenal dibandingkan Belitung.

Monday, July 11, 2016

Xishuangbanna 3: Jalan-Jalan di Pusat Kota


Salah satu sudut kota Xishuangbanna

Lama ngak ngurusin Blog tercinta. Bulan Ramadhan yang sibuk. Sibuk kerja dan sibuk ibadah..hehe. Kegiatan ngeblog jadi terbengkalai. Sebelumnya saya ucapkan selamat hari raya idul fitri bagi pembaca blog saya sekalian yang merayakannya. Taqobalallohu Mina Wa Mingkum. Syiamana wa Syamakum. Maaf lahir dan batin.

Lanjutan entry sebelumnya KLIK SINI

Ini entry terakhir perjalanan saya di kota Xishuangbanna China. Entry tentang jalan-jalan keliling kota termasuk cari oleh-oleh yang murah-murah. Sebenarnya banyak yang bisa diceritakan di sini. Tentang tempat makan halal, tentang tempat beli oleh-oleh yang murah-murah, tentang sungai Mekong yang indah dan tentang-tentang yang lainnya. Tapi saya bingung menuliskannya di sini, sebab semua tempat yang saya kunjungi, nama tempanya dan letak atau alamat lokasinya, saya ngak ngerti. Karena nama tempat dan alamatnya  semua menggunakan tulisan dan bahasa China. Jangankan mengerti artinya, bacanyapun saya ngak bisa...hehe.

Friday, May 20, 2016

Xishuangbanna 2: Desa Adat Manzhang


Tarian dan musik yang dipersembahkan untuk penyambutan tamu kehormatan yang berkunjung ke Manzhang Village


Lanjutan dari Xishuangbanna 1 KLIK SINI

Dari "The Wild Elephant Valley" perjalanan dilanjutkan ke salah satu desa adat di China Selatan yang masih mempertahankan kultur budaya tradisionalnya selama berabad-abad, "Manzhang Village". Manzhang Village adalah pemukiman yang terletak di pinggiran Kota Xishuangbanna. "Manzhang" dalam bahasa Dai berarti  desa gajah. Manzhang adalah salah satu desa pertama yang diberi nama "Folk Culture Village" di Jinghong atau Xishuangbanna. Manzhang Village dihuni oleh suku minoritas "Dai". Luas wilayah Manzhang Village kurang lebih 272 hektar. Dihuni oleh 504 jiwa dengan 120 kepala keluarga. Sebagian besar pendapatan suku Dai di Manzhang adalah usahatani dengan mengandalkan pohon karet.